Khilafah Islam ala Minhajin Nubuwwah Sudah Tidak Ada

Minggu, 07 Juni 2015

NU(Ahlussunnah wal Jamaah) dalam memandang khilafah

Hadist khilafah sudah tidak ada
Sa’id bin Jumhan berkata: “Safinah menyampaikan hadits kepadaku, bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Pemerintahan Khilafah pada umatku selama tiga puluh tahun, kemudian setelah itu dipimpin oleh pemerintahan kerajaan.” Lalu Safinah berkata kepadaku: “Hitunglah masa kekhilafahan Abu Bakar (2 tahun), Umar (10 tahun) dan Utsman (12 tahun).” Safinah berkata lagi kepadaku: “Tambahkan dengan masa khilafahnya Ali (6 tahun). Ternyata semuanya tiga puluh tahun.” Sa’id berkata: “Aku berkata kepada Safinah: “Sesungguhnya Bani Umayah berasumsi bahwa khilafah ada pada mereka.” Safinah menjawab: “Mereka (Bani Umayah) telah berbohong. Justru mereka adalah para raja, yang tergolong seburuk-buruk para raja”. (HR. Ahmad dan al-Tirmidzi).
Berdasarkan hadist ini khilafah islam hanya 30 tahun. Ada yang mengatakan ditambah dengan khilafahnya hasan bin ali.


Lalu ada hadist lain yang digunakan oleh hizbut tahrir dalam masalah ada khilafah lagi
“Dari Hudzaifah bin al-Yaman radhyalahu ‘anhu, berkata: “Sesungguhnya Nabi SAW bersabda: “Kenabian akan menyertai kalian selama Allah menghendakinya, kemudian Allah mengangkat kenabian itu bila menghendakinya. Kemudian akan datang khilafah sesuai dengan jalan kenabian dalam waktu Allah menghendakinya. Kemudian Allah mengangkatnya apabila menghendakinya. Kemudian akan datang kerajaan yang menggigit dalam waktu yang Allah kehendaki. Kemudian Allah mengangkatnya apabila menghendakinya dan diganti dengan kerajaan yang memaksakan kehendaknya. Kemudian akan datang khilafah sesuai dengan jalan kenabian. Lalu Nabi SAW diam”(HR Ahmad).

Maka dalam madzhab fiqih NU (Imam Syafi’i) menggabungkan dua dalil adalah lebih utama (wajib) daripada menggunakan satu dalil. Maka secara tegas Imam syafi’i dan imam Sufyan atsauiri dalam kitabnya dan diikuti ulama’ syafi’iyah lainnya mengatakan bahwa khilafah hanya 30 tahun + 1 orang lagi yaitu Umar bin abdul aziz yang memerintah pada masa bani umayyah selain mereka adalah kerajaan.
Karena jika tidak ditakwil dengan Umar bin abdul aziz maka berdasarkan hadist kedua diatas Umar bin abdul aziz masuk kategori kerajaan yang menggigit.

Dari sini sekali lagi kita tidak bisa menyalahkan orang NU yang sangat getol mengatakan bahwa khilafah islam tidak mungkin bangkit lagi karena sudah diramal oleh Rasul bahwa sudah tidak ada dan ditegaskan oleh mayoritas ulama’

Pancasila YES Khilafah NO

Pertanyaan Mendasar Kenapa Orang NU sangat fanatik pancasila dan menolak Khilafah?

Berikut dalilnya dalam sirah Annabawiyah:

Ketika terjadi perjanjian Hudaibiyah antara Suhail bin amr (masih kafir) dengan Rasulullah yang secara teks merugikan umat muslim dimana salah satu perjanjiannya menyebutkan bahwa Rasulullah tidak boleh masuk Mekkah pada tahun itu dan jika ada orang Madinah ke Mekkah orang Mekkah berhak menahan namun jika ada orang Mekkah ke Madinah maka orang Mekkah berhak menjemput. Tapi walau merugikan umat muslim Rasulullah tetap menyuruh taat kepada perjanjian itu dan siapa yang melanggar akan tertimpa dosa.
Maka ditandatanganilah perjanjian tersebut dengan tulisan seperti ini: ''Dan perjanjian ini disetujui oleh Suhail bin amr dan Muhammad RASULULLAH''. Maka ketika ada kata RASULULLAH, Orang2 Quraisy protes mereka mengatakan:'' Jangan pakai gelar Rasulullah karena kami tidak yakin klo kamu Rasulullah''. Akhirnya Rasulullah memerintahkan Sayyidina Ali untuk menghapus gelar Rasulullah diganti dengan Muhammad bin Abdullah namun ditolak oleh sayyidina Ali. Akhirnya Rasulullah sendiri yang menghapus gelar Rasulullah itu diganti dengan Muhammad bin Abdulllah.

Kesimpulan.
1. Berdasarkan hadist ini perjanjian yang merugikan umat muslimpun wajib ditaati apalagi pancasila yang merupakan perjanjan antara kaum muslim dan orang kafir di Indonesia yang sangat condong ke Islam bahkan bisa dikatakan Islam seluruhnya.
2. Boleh mengganti gelar keislaman diganti gelar biasa. Contoh pada hadist diatas gelar Rasulullah diganti dengan Muhammad bin Abdullah. Maka dari sini diqiyaskan kalau Rasulullah saja boleh mengganti gelar keislamannya kenapa Indonesia tidak boleh menghapus islam diganti dengan pancasila. Lebih mulia mana Rasulullah dan Indonesia??
Dari sini kita tidak bisa menyalahkan orang NU yang mendukung pancasila dengan mengqiyaskannya dengan dalil diatas. Karena qiyas merupakan salah satu cara untuk mengeluarkan hukum terhadap suatu permasalahan

Keutuhan Jasad Abuya Sayyid Muhammad al-Maliki Membuat Sejumlah Orang Salafi-Wahabi Bertobat

Kamis, 28 Mei 2015




*************
Setahun pasca wafatnya Alm abuya as Sayyid Muhammad bin Alwi Al-Maliki Al Hasani al Maliki, beliau wafat pada hari jumat 15 Ramadhan.1425H/ 29 Oktober 2004.M



Seperti kebiasaan di maqbara ma'laa Makkah arab saudi, jika jenazah sudah hancur maka akan dipindahkan ke tempat lain agar area lama itu dimasukkan jenazah yang baru.



Kemudian orang orang yg bertugas menggali makam itu (pihak berkuasa) melakukan penggalian makam Abuya, awalnya mereka berharap agar apa yang mereka temukan pasca 1tahun jenazah beliau sudah hancur,



Tapi ternyata tidak, JENAZAH Alm abuya as Sayyid Muhammad bin Alawi masih UTUH Tidak hancur, bahkan didalam makam beliau ada Bau yang sangat harum.



Dua tahun kemudian, mereka (pihak berkuasa) menggali kembali makam bliau "Alm as Sayyid Muhammad bin Alawi" Namun jenazah beliau pun juga masih utuh, Tidak hancur, bahkan RAMBUT dan KUKU beliau terlihat tumbuh panjang.



Lima tahun kemudian, Maka dilakukan hal yang sama, dan ternyata JENAZAH beliau juga tetap MASIH UTUH, tidak hancur, bahkan di dalam makam beliau TERCIUM AROMA WANGI YANG WANGINYA MELEBIHI WANGINYA KAYU GAHRU



"Subhanallah"



---------------------------
Kejadian ini sudah mentaubatkan orang-orang tetangga sebelah 'Salafi Wahhabi' yang menurut mereka, bahwa beliau "Abuya sayyid muhammad" adalah tokoh yang menganjurkan kesyirikan dan bid'ah. Nauudzu billah.



Sumber: Al Habib Segaaf bin Hasan Baharun. Bangil pasuruan.



*****************
Ket Foto. Dari kiri.
✔1. Alm Abuya as Sayyid Muhammad bin Alawi bin abbas al Maliki al Hasani.



✔2. Al Habib Umar bin Hafidz BSA (yaman)



✔3. Al Habib Ali Zainal Abidin Al Jufri (yaman)

Golongan ASWAJA.?






Semua umat Islam mengaku AHLISUNNAH WAL JAMAAH (ASWAJA) namun jika TIDAK BERTAUHID maka tetap saja berada DILUAR BENTENG ALLAH SWT dan di jamin masuk NERAKA.


Maka, jadilah umat Islam yang BERTAUHID agar berada di dalam BENTENG ALLAH SWT walaupun anda seorang WAHABI, SYIAH, AHMADIYAH, HTI, IHWANUL MUSLIMIN , FPI, MUJAHIDIN INDONESIA, LDII, ISIS, TALIBAN, dan lain - lain.


Hadist Qudsi, dari Ali Bin Abhi Thalib Ra. bahwasanya Rasulullah Saw. bersabda: “Allah telah berfirman :


"esungguhnya Akulah Allah, tiada Tuhan yang selain Aku. Barangsiapa BERTAUHID kepada-Ku niscaya masuklah ia ke dalam benteng-Ku. Dan barangsiapa masuk benteng-Ku niscaya terselamatlah dia dari siksa-Ku" .[ HR. Syirazi ]


"HANYA ALLAH SWT SAJA YANG TAHU SIAPA - SIAPA DIANTARA HAMBANYA YANG BERTAUHID KEPADANYA"

Kacamata Hati




1— Ada seorang wanita naik taksi dan duduk di samping pak supir taksi, padahal kursi belakangnya kosong.


— Itu mungkin istri pak supir taksi.



2— Ada seorang laki-laki berjenggot panjang lewat di depan masjid saat orang-orang sedang sholat. Tapi ia lewat saja tidak masuk masjid ikut sholat.



— Ia mungkin sudah sholat di masjid lain yang langsung iqomah setelah adzan.



3— Saat naik kereta api, ada seseorang duduk disamping anda. Kemudian anda memberi salam, tapi ia tidak menjawab salam anda.



— Mungkin saja ia tidak mendengar salam anda.



Seringkali, kita hanya melihat peristiwa yang ada dihadapan kita melalui satu bagian yang nampak oleh mata kita saja. Andaikan kita berusaha membayangkan bagian lain dengan kacamata positif, niscaya akan ada banyak orang yang selamat dari kezhaliman kita.



Biasakanlah berfikir positif tentang orang lain, hati kita akan nyaman dan orang lain pun aman.



Seorang sholeh berkata: 



"Andaikan aku bertemu dengan seseorang, dan dari jenggotnya menetes sisa khamar, niscaya aku akan berkata: pasti ia diguyur oleh orang-orang jahat dengan khamar".



"Andaikan di atas sebuah bukit ada seseorang berkata: 'Akulah tuhan kalian yang maha tinggi', niscaya aku akan berkata: pasti ia sedang membaca ayat al-Qur`an tentang ucapan Fir'aun".



Betapa sulit bagi seseorang untuk mengetahui niatnya sendiri, lalu kenapa ia malah sibuk menilai niat orang lain?



Perlakukanlah sahabat-sahabat anda dengan penuh maaf dan melihatnya dari kacamata positif atas keburukan dan kekurangannya.



Berusahalah memberikannya sejuta alasan baik untuk segala kekurangannya. Dan jika anda tidak menemukan alasan itu, katakanlah: "Pasti ia mempunyai alasan baik yang belum aku ketahui".
____________




ﻓﺘﺎﺓ ﺗﺮﻛﺐ ﺟﺎﻧﺐ ﺳﺎﺋﻖ ﺍﻟﺘﺎﻛﺴﻲ ، ﻭﺍﻟﻤﻘﺎﻋﺪ ﺍﻟﺨﻠﻔﻴﺔ ﻓﺎﺭﻏﺔ !! 
— ﺃﻧﻬﺎ ﺯﻭﺟﺔ ﺳﺎﺋﻖ ﺍﻟﺘﺎﻛﺴﻲ ..



ﺭﺟﻞ ﺑﻠﺤﻴﺔ ﻃﻮﻳﻠﺔ ﻳﻤﺮ ﻣﻦ ﺃﻣﺎﻡ ﺍﻟﻤﺴﺠﺪ ، ﻭﺍﻟﻨﺎﺱ ﻳﺼﻠﻮﻥ ، ﻓﻴﻤﻀﻲ ﺩﻭﻥ ﺃﻥ ﻳﺪﺧﻞ ﻟﻠﺼﻼﺓ !!
— ﻟﻘﺪ ﺻﻠﻰ ﻓﻲ ﻣﺴﺠﺪ ﺁﺧﺮ ﺗﻘﺎﻡ ﻓﻴﻪ ﺍﻟﺼﻼﺓ ﻣﺒﺎﺷﺮﺓ ﺑﻌﺪ ﺍﻷﺫﺍﻥ ..



ﺭجل ﺟﻠﺴﺖ ﺑﺠﺎﻧﺒﻪ ﻓﻲ ﺍﻟﻘﻄﺎﺭ ، ﺃﻟﻘﻴﺖ ﺍﻟﺘﺤﻴﺔ ﻓﻠﻢ ﻳﺮﺩ ﻋﻠﻴﻚ ﺍﻟﺴﻼﻡ !!
— ﺑﺒﺴﺎﻃﺔ ، ﻟﻢ ﻳﺴﻤﻌﻚ



ﻓﻲ ﺃﻏﻠﺐ ﺍﻷﺣﻴﺎﻥ ﺃﻧﺖ ﻻ ﺗﺮﻯ ﺳﻮﻯ ﺟﺰﺀ ﻣﻦ ﺍﻟﺼﻮﺭﺓ، ﻓﺘﺨﻴﻞ ﺍﻟﺠﺰﺀ ﺍﻵﺧﺮ ﺑﺸﻜﻞ ﺇﻳﺠﺎﺑﻲ ﻟﻜﻲ ﻻ ﺗﻈﻠﻢ ﺍﻟﻨﺎﺱ ﻭﻻ ﺗﺒﺨﺴﻬﻢ ﺣﻘﻮﻗﻬﻢ، ﺃﺣﺴﻦ ﺍﻟﻈﻦ ﺑﺎﻵﺧﺮﻳﻦ ﻛﻲ ﺗﺮﻳﺢ ﻭﺗﺴﺘﺮﻳﺢ ..



ﻗﺎﻝ ﺃﺣﺪ ﺍﻟﺼﺎﻟﺤﻴﻦ: ﻟﻮ ﺭﺃﻳﺖ ﺃﺣﺪ ﺇﺧﻮﺍﻧﻲ ﻭﻟﺤﻴﺘﻪ ﺗﻘﻄﺮ ﺧﻤﺮﺍ ﻟﻘﻠﺖ ﺭﺑﻤﺎ ﺳﻜﺒﺖ ﻋﻠﻴﻪ. 



ﻭﻟﻮ ﻭﺟﺪﺗﻪ ﻭﺍقفا ﻋﻠﻰ ﺟﺒﻞ ﻭﻗﺎﻝ: ﺃﻧﺎ ﺭﺑﻜﻢ ﺍﻷﻋﻠﻰ ﻟﻘﻠﺖ ﺃﻧﻪ ﻳﻘﺮﺃ ﺍﻵية..



ﻳﻘﻮﻝ ﺍﺣﺪ ﺍﻟﺼﺎﻟﺤﻴﻦ : ﻭﺍﻟﻠﻪ ﺇﻥ ﺍﻟﻌﺒﺪ ﻟﻴﺼﻌﺐ ﻋﻠﻴﻪ ﻣﻌﺮﻓﺔ ﻧﻴﺘﻪ ﻓﻲ ﻋﻤﻠﻪ ، ﻓﻜﻴﻒ ﻳﺘﺴﻠﻂ ﻋﻠﻰ ﻧﻴﺎﺕ ﺍﻟﺨﻠﻖ ..



ﻭﺃﻟﺘﻤﺴﻮ ﻹﺧﻮﺍﻧﻜﻢ ﺃﻋﺬﺍﺭﺍ ﻭﺃﺣﺴﻨﻮﺍ ﺍﻟﻈﻦ ﺑﺎﻵﺧﺮﻳﻦ ، ﻭﻗﻮﻟﻮﺍ ﺩﻭﻣﺎ : ﻟﻌﻞ ﻟﻪ ﻋﺬﺭﺍ ﻟﻢ نعرفه


JANGAN TINGGALKAN DZIKIR SETELAH SHOLAT






Barangsiapa sesudah shalat (fardhu) mengucapkan zikir;
"Subhanallah" (Maha Suci Allah) 33 kali dan
"Alhamdulillah" (Segala puji bagi Allah) 33 kali dan
"Allahu Akbar" (Allah Maha Besar) 33 kali
lalu digenapkan yang keseratusnya dengan (membaca):
"Laailaaha illallah wahdahu la syariika lahu, lahulmulku walahul hamdu wa huwa 'alaa kulli syai'in Qodir"
(Tidak ada Tuhan kecuali Allah yang Maha Esa yang tidak ada sekutu bagi-Nya, bagi-Nyalah segala kekuasaan dan pujian. Dan Dia atas segala sesuatu Maha Kuasa),
maka akan terampuni dosa-dosanya (walaupun) sebanyak buih di lautan. (HR. Muslim)



Subhanallah...
Semoga yang mengucapkan Aamiin di kolom komentar menjadi penegak islam, peyiar dakwah, ilmunya berlimpah, dapat memberikan pengajaran bagi penerus islam, menjadi penerus para Nabi dan Rasul, dan ketika wafatnya bisa mengucapkan kalimat dua syahadat, jasadnya harum menyengat, dan di akhirat masuk surga firdaus tanpa hisab bersama para Nabi dan Rasul. Aamiin

Sumber : https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=782917988472656&id=650435365054253&refid=7&_ft_=qid.6151354313890777686%3Amf_story_key.-7954060333621048240&__tn__=%2As

FPI DAN NU MENOLAK KERAS WAHABI,SYIAH DAN LIBERAL





Tabligh Akbar dalamRangka Haul KH Ishaq Yahya & Israa' Mi'raj 1436H bersama:

1. Al Habib Muhammad Rizieq Syihab (Imam FPI)
2. KH Hasyim Muzadi (PBNU)

Pada : Jum'at Malam Sabtu :15 Mei 2015 /26 Rajab 1436
Waktu : Shalat Maghrib Berjamaah
Bertempat di : Masjid Al Awwabin (Pesantren Miftahul Ulum)
JL H Nawi 2/JL Madrasah Gandaria Selatan Cilandak Jakarta Selatan.

Acara ini sangat dibenci oleh kalangan Liberal. Sebab Selama ini Oknum liberal dalam tubuh NU selalu berusaha mengadu domba NU dengan FPI. Habib Rizieq menyatakan "NU bukan siapa siapanya FPI, NU adalah Orang tuanya FPI. NU amar Ma'rufnya dan FPI Nahi Munkarnya. NU dan FPI sama sama bermadhzab aqidah Asy'ariyah dan bermadzhab Fiqih Imam Syafi'i"

Dalam Tabligh Akbar ini Habib Rizieq diundang oleh Keluarga Besar Nahdlatul Ulama untuk menyampaikan Mauidhoh Hasanahnya. 
Ribuan Jamaah sangat antusias menyambut kedatangan Habib Rizieq. Terlihat Banser NU pun ikut mensukseskan Acara ini dengan Mengkawal Imam Besar FPI Habib Rizieq.

Ini Membuktikan Bahwa NU dan FPI bersatu dan tidak bisa dipecah belah. Pada inti ceramahnya, Habib Rizieq mendorong NU untuk memperkuat diri sebagai Rumah Besar Ahlussunah Wal Jama'ah untuk menghadapi 1001 Missionaris Madzhab Syi'ah, Wahabi, dan Liberal.

1001 Pelajar Indonesia sejak tahun 80-an diberikan beasiswa kuliah di Arab Saudi, namun ketika pulang membawa misi me-WAHABI-kan Ahlussunnah di Indonesia.

1001 Pelajar Indonesia sejak tahun 80-an diberikan beasiswa kuliah di Iran, namun ketika pulang mereka membawa misi Men-SYIAH-kan Ahlussunnah di Indonesia.

1001 Pelajar Indonesia sejak tahun 80-an diberikan beasiswa untuk kuliah Islam di Amerika, mereka belajar Islam kepada orang Yahudi dan Nasrani. Ketika pulang, mereka membawa misi Me-LIBERAL-kan Ahlussunnah di Indonesia.

"Pertanyaanya, apa yang sudah kita persiapkan untuk menghadapi 1001 doktor lulusan Wahabi, Syi'ah, dan Liberal ?

Tidak mungkin kita menghadapi mereka dengan Pentungan, Otot, Fisik, bakar-bakaran, bunuh-bunuhan. Hujjah harus dilawan dengan Hujjah, Ilmu harus dilawan dengan ilmu, Argumentasi lawan dengan Argumentasi. Mereka tidak berani melawan kita dengan otot. Kalau mereka nantang dengan otot, biarkan Laskar FPI yang ngadepin. Banser istirahat dulu karena Tahun 1965 Banser cape perang melulu sama PKI, jadi gantian. 
Biarin FPI yang gebug liberal, gebug aliran-aliran sesat, Setuju ?" Serempak Jama'ah NU yang hadir mengatakan. 
"SETUJUU!!!"


Pidato Bung Karno Dengan Ayat Al-Qur,an






BUNG KARNO DI DEPAN SIDANG UMUM PBB ke XV, NEW YORK Dialah satu-satunya Pemimpin Negara yang mengutip Ayat AL QUR'AN.

Pada tanggal 30 September 1960, Bung Karno berpidato di Sidang Umum PBB ke XV, New York, AS. Di depan Majelis Umum (General Assembly) PBB, beliau melontarkan tema "To Build the World Anew" (Membangun Tatanan Dunia Baru) yang membuatnya menjadi sangat terkenal, karena setelah pidatonya tersebut, ia dinobatkan sebagai Pahlawan Islam Asia-Afrika. Penobatan itu dilakukan pada pertemuan para pemimpin negara-negara Asia Afrika di Kairo Mesir, yang kemudian melahirkan Gerakan Non Blok, tahun 1961. Begitu fenomenalnya sosok Bung Karno, sehingga ia menjadi mercu suar, bukan saja bagi bangsanya, tetapi bagi bangsa-bangsa di Asia dan Afrika.
Yang menakjubkan dalam pidato Bung Karno, ternyata beliau satu-satunya pemimpin negara peserta Sidang yang mengutip Q.S. al-Hujuraat 49:13.
Padahal sebelumnya sempat pula berpidato pemimpin-pemimpin negara Islam termasuk Saudi Arabia tidak ada yang mengutip ayat suci al-Qur'an dalam pidato-pidatonya.
dan berikut CUPLIKAN TRANSLASI PIDATONYA:



Hari ini, dalam mengucapkan pidato kepada Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa, saya merasa tertekan oleh suatu rasa tanggung-jawab yang besar. Saya merasa rendah hati berbicara dihadapan rapat agung daripada negarawan - negarawan yang bijaksana dan berpengalaman dari timur dan barat, dari utara dan dari selatan, dari bangsa-bangsa tua dan dari bangsa - bangsa muda dan dari bangsa - bangsa yang baru bangkit kembali dari tidur yang lama.


Saya telah memanjatkan do'a kepada Tuhan Yang Maha Kuasa agar lidah saya dapat menemukan kata-kata yang tepat untuk menyatakan perasaan hati saya, dan saya juga telah berdo'a agar kata-kata ini akan bergema dalam hati sanubari mereka yang mendengarnya.
Saya merasa gembira sekali dapat mengucapkan selamat kepada Tuan Ketua atas pengangkatannya dalam jabatannya yang tinggi dan konstruktif. Saya juga merasa gembira sekali untuk menyampaikan atas nama bangsa saya ucapkan selamat datang yang sangat mesra kepada Ke - 16 Anggota baru dari Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Kitab Suci Islam mengamanatkan sesuatu kepada kita pada saat ini. Qur'an berkata: "Hai, sekalian manusia, sesungguhnya Aku telah menjadikan kamu sekalian dari seorang lelaki dan seorang perempuan, sehingga kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu sekalian kenal-mengenal satu sama lain. Bahwasanya yang lebih mulia diantara kamu sekalian, ialah yang lebih taqwa kepadaku".



SOEKARNO DI DEPAN SIDANG KONGRES AMERIKA SERIKAT : "NASIONALISME BUKAN CHAUVINISME"


Saya dengan hati-hati menggunakan perkataan "nasionalisme". Karena saya tahu bahwa dibanyak negeri dan di banyak daerah nasionalisme merupakan doktrine politik yang sudah tidak laku lagi.
Tetapi haraplah diingat Tuan ketua, bahwa bagi kami di Asia Afrika. nasionalisme adalah semangat yang muda dan progressief.
Kami tidak menyamakan nasionalisme dengan chauvinisme dan kami tidak memberi arti kepada nasionalisme, bahwa bangsa kami lebih tinggi dari pada bangsa-bangsa lain. Tidak.
Bagi kami nasionalisme berarti membangun kembali bangsa-bangsa kami, nasionalisme berarti usaha untuk memberi kedudukan yang sama pada bangsa kami; ia berarti hasrat untuk memegang hari kemudian di tangan kami sendiri.



NB : Soekarno dihadapan Kongres Amerika Serikat, 17 Mei 1956

Ada seorang remaja bertanya kepada kakeknya:





“Kakek, apa gunanya aku membaca Al qur’an, sementara aku tidak mengerti arti dan maksud dari Al qur’an yang kubaca “.
Lalu si kakek menjawabnya dengan tenang:
“Cobalah ambil sebuah keranjang batu ini dan bawa ke sungai, dan bawakan aku dengan sekeranjang air. “
Anak itu mengerjakan seperti yang diperintahkan kakeknya, tapi semua air yang dibawanya habis …sebelum ia sampai di rumah.
Kakeknya berkata :
“Kamu harus berusaha lebih cepat “
Kakek meminta cucunya kembali ke sungai. Kali ini anak itu berlari lebih cepat, tapi lagi-lagi keranjangnya kosong (tanpa air) sebelum sampai di rumah.
Dia berkata kepada kakeknya:
“tidak mungkin bisa membawa sekeranjang air. Aku ingin menggantinya dengan ember “
“Aku ingin sekeranjang air, bukan dengan ember “ Jawab kakek:
Si anak kembali mencoba, dan berlari lebih cepat lagi. Namun tetap gagal juga. Air tetap habis sebelum ia sampai di rumah. Keranjang itu tetap kosong.
“Kakek…ini tidak ada gunanya. Sia-sia saja. Air pasti akan habis di jalan sebelum sampai di rumah “
Kakek menjawab:
“Mengapa kamu berpikir ini tidak ada gunanya? Coba lihat dan perhatikan baik-baik apa yang terjadi dengan keranjang itu “
Anak itu memperhatikan keranjangnya, dan ia baru menyadari bahwa keranjangnya yang tadinya kotor berubah menjadi sebuah keranjang yang BERSIH, luar dan dalam.
“Cucuku, apa yang terjadi ketika kamu membaca Al Qur’an? Boleh jadi kamu tidak mengerti sama sekali. Tapi ketika kamu membacanya, tanpa kamu sadari kamu akan berubah, luar dan dalam. Itulah pekerjaan Allah dalam mengubah kehidupanmu..
Subhanallah..Tidak ada yang sia-sia ketika kita membaca Al Qur’an.
Mari kita lebih sering lagi membacanya.
Meski tanpa tahu artinya, namun tetap berusaha untuk memahami artinya yah..



“ALLAHUMMA Ya Allah rahmatilah hidup kami dg Alqur'an, dan jadikanlah Alqur'an itu imam, cahaya, hidayah dan rahmat untuk kami dan keluarga kami..Aamiin”



Subhanallah...
Semoga yang "like" dan "bagikan" tausiyah ini semua dosanya diampuni Allah, diangkat derajatnya, dikabulkan segala hajatnya dan mendapatkan pasangan yang sakinah serta anak yang sholeh/sholeha hingga bisa masuk surga melalui pintu mana saja yang dikehendaki. Aamiin ya Rabbal'alamiin

Al Musnid Al Habib Umar bin Muhammad bin Salim bin Hafidz Athalallahu 'umrahu fis sihhati wal 'aafiyah


Meskipun tergolong MASIH MUDA dibandingkan para ulama sepuh yang sudah mumpuni di bidangnya, beliau melahirkan para penyeru dakwah yang menyebar ke seluruh dunia.

Selamat Hari Lahir ke- 52 untuk beliau Al Musnid Al Habib Umar bin Muhammad bin Salim bin Hafidz Athalallahu 'umrahu fis sihhati wal 'aafiyah.

Semoga selalu diberi keberkahan oleh Allah Subhanahuwata'ala... 

Amiin...

27 Mei 1963 - 27 Mei 2015


5 Minuman Herbal Untuk Mengobati Nyeri Perut




Nyeri perut adalah keluhan yang sering kita hadapi setiap hari. Keluhan tersebut bisa diatasi dengan mengonsumsi minuman herbal yang terbuat dari rempah-rempah atau bahan alami lainnya. Berikut kami sajikan lima minuman herbal untuk obat nyeri perut, seperti dilansir Boldsky.

1. Teh Jahe
Siapkan secangkir teh hitam. Kemudian tambahkan satu ruas jahe segar. Biarkan selama 5 menit. Angkat jahe dan minum teh untuk menenangkan nyeri perut yang Anda rasakan.

2. Teh Kayu Manis
Kayu manis adalah salah satu rempah yang bisa digunakan untuk menyembuhkan segala penyakit. Teh kayu manis adalah minuman herbal terbaik yang bisa dipakai sebagai obat alami untuk menyingkirkan rasa nyeri di perut. Minum teh kayu manis saat perut kosong untuk mengatasi masalah nyeri perut.

3. Cuka Sari Apel
Cuka sari apel dapat membantu menyembuhkan peradangan dan membunuh bakteri jahat di perut. Oleh karena itu, minuman herbal ini juga bisa membantu menyingkirkan rasa nyeri di perut. Tambahkan satu sendok makan cuka sari apel ke dalam setengah gelas air hangat. 

4. Jus Daun Mint
Jus daun mint bisa membantu Anda untuk menyingkirkan masalah nyeri perut. Daun mint bisa mengurangi peradangan dan melawan infeksi. Anda juga bisa membuat teh mint untuk mengatasi nyeri di perut.

5. Jeruk Nipis 
Campur 2 sendok teh air jeruk nipis dalam 50 ml air hangat dan tambahkan sedikit garam. Minum setidaknya tiga kali sehari untuk meredakan sakit perut.

Inilah lima minuman herbal untuk obat nyeri perut. Semoga bermanfaat!

Sumber : https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=819977748087786&id=158812410870993&refid=7&_ft_=qid.6150924409378322921%3Amf_story_key.-5792555432772456582&__tn__=%2As

CALON PENGHUNI SURGA

Selasa, 26 Mei 2015




Suatu ketika para sahabat duduk bersama Nabi di depan sebuah masjid. Sedang asyik bercengkrama sambil bercakap-cakap, Nabi tiba-tiba berkata,”Yang akan lewat ini nanti adalah calon penghuni surga!” Para sahabat penasaran siapa gerangan calon penghuni surga itu? Tak lama kemudian seorang lelaki yang berpakaian sederhana lewat di depan Nabi dan para sahabat sambil menenteng terompahnya. Lelaki ini tidak tampak istimewa, penampilannya sama dengan jama’ah masjid biasa.

Keesokan harinya Nabi dan para sahabat sedang duduk di depan masjid sambil bercakap-cakap seperti biasa. Tiba-tiba Nabi kembali berkata,”Yang lewat ini nanti adalah calon penghuni surga!” Para sahabat pun kembali dibuat penasaran sambil melongok ke kanan ke kiri siapa gerangan orang yang beruntung itu? Ternyata lelaki yang sama lewat di depan Nabi dan para sahabat sambil menjinjing terompahnya. Ali tak tahan dengan rasa penasarannya, ia memutuskan untuk membuntuti lelaki tersebut ikut pulang ke rumahnya. Tiba di rumah si fulan, Ali kemudian berkunjung dan bersilaturahmi.Ia pun bercakap-cakap sejenak dengan lelaki itu, namun tak ada yang istimewa dengan lelaki itu. Hingga menjelang malam, tak satu pun keistimewaan yang dapat dilihat oleh sahabat Ali dalam diri lelaki itu.

Ali memutuskan untuk ikut menginap di rumah si fulan, setelah memperoleh ijin pemilik rumah tentunya. Saat malam tiba, Ali bangun untuk menegakkan sholat malam beberapa malam. Sejenak kemudian ia menengok pemilik rumah si fulan. Ah ia tak bangun dari tidurnya, hanya saja tiap kali ia menggeser tubuhnya di atas dipan selalu ia ucapkan Allah, Allah, Allah... Demikianlah beberapa hari Ali menginap di rumah si fulan untuk mengetahui apa keistimewaan calon penghuni surga ini.

Keesokan harinya Ali berpamitan kepada si lelaki dan pulang ke rumahnya. Saat di masjid ia merenung, apa kelebihan lelaki itu sehingga ia dijanjikan masuk surga, sedangkan sholatnya seperti sholat para sahabat tak lebih. Sholat sunnah juga dalam takaran yang biasa, sholat sunnat qobliyah dan ba’diyah sholat wajib, tak lebih. Hingga akhirnya Ali tak tahan untuk menanyakan masalah ini kepada Nabi. “Wahai Nabi apakah kelebihan orang ini hingga ia dijanjikan masuk surga sedangkan ibadahnya saya lihat biasa-biasa saja?” Nabi pun tersenyum seraya berkata,” Orang ini tidak menyimpan dendam dalam hatinya, tidak pula kebencian kepada orang lain. Hatinya bersih dari noda hawa dan nafsu amarah, iri hati, dendam dan hasad. Hati yang bersih itulah yang menghantarkan ia masuk ke surga!” Subhanallah maha suci Allah yang mengangkat derajat orang-orang yang berhati bersih.

Emosi yang Indah



Bagaimana bisa emosi kecewa menyesal benci dendam menjalani kehidupan yang begitu indah damai penuh cahaya cinta Ilahiyah.
Karena semua adalah kehendakNya jalan lurusNya takdirNya yang justru untuk kekasihNya hambaNya yang telah tertulis Diciptakan manusia danbjin hanya untuk ibadah kepadaKu dan lainnya akan selalu dijamin Allah. 
Apa lagi yang diragukan diemosikan dikecewakan.?
hehehe. .

Seseorang Beserta Orang Yang Dicintai



Seseorang bersama “Seseorang beserta orang yang dicintai.”
Riwayat dari Abu Musa ra, mengatakan:
Seorang lelaki datang kepada Nabi saw, lalu bertanya: “Wahai Rasulullah, seseorang mencintai suatu kaum dan ia tak pernah berjumpa dengan mereka.”

Rasulullah saw, bersabda:
Hadits mulia ini berniscaya bagi kita untuk mencintai kaum ahli ma'rifat (arifin), sekaligus menjadi berita gembira bahwa kita bersama mereka, manakala cinta kita benar. Bukankan agama itu tidak lain adalah cinta dalam Allah dan benci karena Allah? Maka diantara rahasia cinta sejati adalah sang arif diangkat ke wilayah maqom Sirr dan Keagungan ketika berdialog pada selain Dia.

Anak-anak sekalian! Ketahuilah bahwa Allah Yang Maha mengenal terhadap rahasia-rahasia para penempuh, Yang Melihat hasrat kaum arifin, memberikan tugas kepada mereka agar selaras dalam ‘ubudiyah, lalu mewujudkannya dengan prasyarat-prasyaratnya, agar tidak melampaui batas kehambaannya, jangan sampai memasuki batas Rububiyah.

Jangan sampai melampaui batas kefakiran melewati batas Kemahacukupan Allah Ta'ala.

Allah swt berfirman:
“Wahai manusia, kalian semua adalah fakir (butuh) kepada Allah, dan Allah adalah Maha Kaya dan Maha Terpuji.”

Segala sesuatu ini ada sebab, dan sebab bagi jalan keluar adalah ubudiyah yang benar. Allah swt berfirman:
“Siapa yang bertaqwa kepada Allah, maka Allah akan memberi jalan keluar”.

Jalan keluar dari penyembahan selain Allah swt. Dan Allah “Memberi rizki” berupa rasa senang bahagia dan cinta serta rindu kepadaNya, “Tanpa bisa dihitung.”

Makna ayat tersebut dalam versi lain juga, “Siapa yang bertaqwa kepada Allah” dengan menjaga rahasia-rahasia diri dari bencana berpaling kepada selain Allah, “Maka Allah akan memberikan jalan keluar padanya,” dari hijab penjauhan dari Allah, “dan Allah memberikan rizki” berupa Musyahadah dan Wushul, “dari arah yang tak terduga.”

Begitu juga Allah menjadikan sebab kema'rifatan hamba kepada Tuhannya, melalui pengenalan hamba pada dirinya, “Siapa yang mengenal dirinya maka ia mengenal Tuhannya.”

Maknanya:

Siapa yang mengenal dirinya dengan wujud kehambaannya, maka ia mengenal Tuhannya dengan RububiyahNya.
Siapa mengenal dirinya dengan fananya, maka dia mengenal Tuhannya dengan Baqa'Nya.
Siapa yang mengenal dirinya dengan kehambaan dan serba salahnya, maka ia mengenal Tuhannya dengan keselarasan dan anugerahNya.
Siapa mengenal dirinya dengan rasa butuhnya, maka dia mengenal Tuhannya dengan menegakkan rasa sangat terdesak untuk menuju hanya kepada dan bagi Allah.
Siapa mengenal dirinya hanya bagi Tuhannya, maka sedikit sekali kebutuhan kepada selain Allah.

Nabi Saw Bersabda:
“Siapa yang mengenal (ma'rifat) Allah, maka ia teguh dengan haknya.”

Maksudnya:

Siapa mengenal Allah melalui hidayah, maka ia pasti menyerahkan sepenuhnya kepadaNya.
Siapa mengenal Allah melalui RububiyahNya, ia tegak dengan prasyarat Ubudiyah kepadaNya.
Siapa mengenal Allah melalui balasanNya, maka terjadilah rasa mohon pertolongan padaNya.
Siapa mengenal Allah melalui kecukupan dariNya, maka ia tidak butuh kepada selain DiriNya.

Dalam riwayat, Allah swt memberi wahyu kepada Nabi Dawud as,: “Ingatlah, siapa yang mengenalKu, berarti menghendakiKu dan mencariKu. Siapa yang mencariKu akan bertemu denganKu. Siapa yang bertemu denganKu, pasti tidak akan pernah memilih kekasih selain DiriKu.”

Syeikh Abu Bakr al-Wasithy ra, mengatakan, “Siapa mengenal Allah ia mencintai Allah. Siapa mencintai Allah ia taat kepada Allah. Siapa yang taat kepada Allah segala sesuatu selain Allah akan terputus darinya.”

Siapa yang terhalang ma'rifat, akan terhalang manisnya taat. Siapa yang terhalang manisnya taat, terhalang bermesraan dalam khalwat (sunyi). Maka ia tak akan menemukan pandangan terhadap anugerah dalam beribadah, dan tidak mengenal kekuasaan Allah secara hakiki, hingga dalam berbagai situasi ia terkalahkan, lalu gugurlah dalam menjaga istiqomahnya Rahasia bersama Allah Ta'ala.

Syeikh Husuf al-Asbath ra, mengatakan:

Siapa yang mengenal Allah, sedang dalam qalbunya ada hasrat selain Allah, berarti tak pernah sujud yang sejati kepada Allah.
Siapa yang mengenal Allah, sedang ia tidak merasa cukup bersama Allah, maka Allah tidak pernah mencukupinya.
Siapa yang berkata, “Allah” namun dalam hatinya masih tersisa selain Allah, sesungguhnya ia tidak pernah berkata “Allah”.
Memang, siapa yang takut kepada Allah dalam segala hal, maka Allah memberikan rasa aman dari ancaman segala hal.
Siapa yang bahagia dengan Tuhannya, maka segala hal selain diriNya tak membuatnya gentar.
Siapa yang mencari kemuliaan kepada Yang Empunya Sifat Mulia, maka ia pun jadi mulia.
Siapa yang mencari kemuliaan selain DiriNya, maka tak ada kebanggaan dan tak ada kemuliaan yang didapatinya.
Siapa yang putus dari sebab akibat dunia yang bisa menyibukkan dari Allah swt, maka ia akan bertemu dengan segala kesibukan yang menyambungkan dirinya pada Allah swt.
Siapa yang meninggalkan ikatan ketergantungan pada makhluk, ia akan bahagia dalam seluruh waktunya.
Siapa yang merasakan manisnya dzikir pada Tuhannya, ia akan bosan mengingat selain Allah.
Siapa yang menyembunyikan rahasia hatinya, akan muncul rahasia-rahasia tersembunyi padanya.
Siapa yang menjadikan hasratnya adalah Satu hasrat kepadaNya, maka Allah mencukupi seluruh hasratnya.
Siapa yang mencari ridlo Tuhannya, ia tak akan pernah peduli dengan kebencian selain Allah.
Siapa yang merasa cukup puas dengan maqom (posisi ruhani)nya, ia malah terhijab dari apa yang di depannya (maqom lebih tinggi).
Siapa yang dekat kepada Allah, maka segala hal selain Allah terasa asing.
Siapa yang menghendaki kemuliaan dunia akhirat, hendaknya ia memutuskan diri hanya kepada Sang Pemilik dunia akhirat.
Siapa yang meninggalkan kebaikan menjaga diri, ia akan terpeleset dari jalan hidayah.
Siapa yang hendak minum dari Cinta Allah satu tegukan, hendaknya ia juga minum dengan memuntahkan segala hal selain Allah.
Siapa yang mesra bahagia dengan selain Allah, segalanya membuatnya jadi gentar.
Siapa yang hatinya tenteram pada selain Allah, maka ia tak dapat apa pun dari Allah swt.

Rasulullah saw, bersabda, “Siapa yang ketika dinihari hasratnya sudah tertuju pada selain Allah, maka ia tak akan dapat apa-apa.”

Dalam sebagian Kitab-kitab Allah swt berfirman:
“Siapa yang mengehendaki Kami, maka Kami menghendakinya. Siapa yang menghendaki anugerah Kami maka Kami memberikannya.

Siapa yang mencintai Kami, Kami mencintainya. Siapa merasa cukup pemberian dari Kami, maka Kami memberikan hanya padanya dan apa pun anugerah Kami. 

Ingatlah siapa yang mencariKu pasti bertemu denganKu, dan siapa yang mencari selain DiriKu, ia tak pernah menjumpaiKu.”

Dikatakan dalam KitabNya pula:

Siapa yang mencariKu dengan taubatnya, ia mendapatkanKu dengan MaghfirahKu.
Siapa yang mendapatkanKu dengan syukurnya atas nikmatKu, ia mendapatkanKu dengan tambahnya nikmat.
Siapa yang mencariKu melalui doa, ia dapatkan Diriku melalui Ijabah.
Siapa yang mencariKu dengan rasa pasrah diri kepadaKu, ia dapati DiriKu dengan Kecukupan dariKu.
Siapa yang mencariku dengan Kedekatan padaKu, ia jumpai Aku dengan kemesraan bahagia.
Siapa yang mencariKu dengan Cinta, ia dapatkan DiriKu dengan WushulKu.
Siapa yang mencariKu dengan penuh kerinduannya, ia dapatkan Aku dengan Perjumpaan dan melihat kepadaKu.

Sebagian Sufi mengatakan:

Siapa yang hanya bagi Allah swt , maka Allah swt. hanya baginya: Yakni siapa yang berselaras dalam urusan Allah swt, maka Allah swt, mengurusinya.
Siapa yang berada dalam Dzikrullah, maka Allah swt senantiasa mengingatnya.
Siapa yang berada dalam Cinta kepada Allah swt, maka Allah swt, dalam cintanya.
Siapa yang berada dalam jalan meraih Ridlo Allah swt, maka Allah swt, berada dalam Ridlo kepadanya. “Siapa yang berpegang teguh pada Allah maka benar-benar ia diberi hidayah jalan mustaqim (yang lurus menuju Allah).”

Rasulullah saw, bersabda:
“Siapa yang cinta bertemu Allah swt, maka Allah swt Cinta pula menemuinya. Siapa yang benci bertemu Allah swt,
Allah swt pun membenci bertemu dengannya.”

Aturan Hukum Kaum 'Arifin .
Diantara aturan kaum ‘Arifin:

Siapa yang diuji melalui amal ibadahnya sang hamba, maka hendaknya ia menggunakan pakaian dari besi.
Siapa yang rela pada sedikit dunia, ia akan istirahat dari kesibukan yang menumpuk.
Siapa yang ambisi pada dunia, pada saat yang sama ia sedang jauh dari Allah Ta'ala.
Siapa membuka tutup ketaqwaan, maka langit yang luhur tak akan menutupinya.
Siapa yang memandang akibat-akibat perkara yang dijalaninya, ia akan selamat dari tahun-tahun yang berganti.
Siapa yang tidak menerima sedikit, ia akan susah berkepanjangan.
Siapa mencabut pedang taqwa dari sarungnya, ia akan memukul leher-leher kontra Tuhannya.
Siapa yang terus menerus memanjakan kesenangan, selamanya akan terpedaya.
Siapa yang tidak bisa menjaga ucapannya, maka akan rusak perilakunya.
Siapa yang tidak mengenal tempat bahayanya, ia tidak mengenal tempat manfaatnya.
Siapa yang kontra dengan pergaulan kaum penyimpang agama, Allah swt, akan menggantikan dengan pergaulan orang-orang yang baik.
Siapa yang meraih kemuliaan tanpa kebenaran, Allah swt. akan menghinakannya dengan kebenaran.
Siapa yang menelantarkan hari-hari tanamnya, ia akan menyesal di hari-hari panennya.
Siapa yang pasrah diri pada selain Allah swt, maka pasrah diri itu dijadikan siksa oleh Allah swt, padanya.
Siapa yang rela kepada Allah sebagai Tempat Berserah diri, maka setiap kebaikan akan jadi bukti baginya, dan setiap kebaikan yang ditemuinya menjadi jalan baginya.
Siapa yang menemukan kemesraan akan keluhuran diri,ia tidak akan menemukan kepahitan cobaan. “Siapa yang di dunia ini buta hatinya, maka dia di akhirat lebih buta lagi.”

Diantara Wasiat 'Arifin
Disebutkan, ada tiga kalimat, dimana kaum terpilih dahulu saling memberikan wasiat satu sama lainnya:

Siapa yang beramal untuk akhiratnya, Allah swt, mencukupi urusan dunianya.
Siapa yang membagusi rahasia batinnya, Allah swt, membagusi dzohirnya.
Siapa yang membagusi apa yang ada antara dirinya dengan Allah swt, Allah swt, pun membagusi antara Dirinya dan makhluk manusia.

Sebuah syair dilantunkan:
Sungguh batin dan lahir manusia sama
Memandang dunia akhirat dan ingin puja
Bila lahir kontra batin maka sungguh tiada utama
Melainkan hanya kepayahan dan derita

Syair lain:
Siapa yang meraih kemuliaan pada Tuhannya
Itulah keagungan
Siapa yang melemparkan kemuliaan diri pada selain DiriNya
Itulah kehinaan
Jika saja ada seseorang yang dbagusi rajanya
Yang memenuhi kebetuhannya dalam satu sujud saja
Itu pun tak ada artinya


Hanyalah cinta



Hanyalah CINTA sebenarnya yang mampu menembus segala dimensi.

Namun mengapa banyak yang tidak pernah mengerti dan justru selalu mencari keribetan kesulitan permusuhan kebencian rasa dendam fitnah kesombongan kebohongan kecewa sesal keraguan kebingungan ketakutan penilaian prasangka merasa jelek merasa dosa merasa miskin merasa jahat yang semuanya justru mengotori jiwanya menjadi tidak tenang dan menjadi beban derita.

Akhirnya menyalahkan syaitan karena terpedaya dan yang kurang ajar menyalahkan Allah Sang Maha Segala karena tidak adilah karena dilahirkan sebagai orang jeleklah sebagai orang miskinlah sebagai orang jahatlah.
Mereka merasa itulah takdir hehehe.... 
Aneh. .
Mereka lupa semua adalah proses perjalanan dan semua proses ada langkah perjalanan maju penuh optimis semangat motivasi percaya diri keyakinan keiklasan kepasrahan total istiqomah rutin dalam syukur dalam cinta fokus hanya kepada Allah semua ibadah dan kehidupannya.
Demikian mudahnya dan otomatisnya perjalanan itu sebenarnya.
Hanyalah selalu DZIKRULLAH ASTAGHFIRULLAH HAL ADZIM dan selalu KHUSUSON KEPADA SIAPAPUN APAPUN DENGAN MEMBACA ALFATEHAH KEPADA ALLAH.
InsyaAllah semua jalan akan terang lancar damai bahagia syahdu penuh cinta adanya.
Amin... Alfatehah. .

MUDAH DAN OTOMATIS



MUDAH DAN OTOMATIS hehehe itu kata-kata yang selalu saya tuliskan.

Karena ya sebenarnya semua mudah dan otomatis bila kita menjalani kehidupan itu dengan iklas yakin pasrah tanpa pamrih penuh syukur penuh cinta dan dijalani dengan istiqomah fokus kepada Allah.

Yang menjadi ribet ruwet mbundet mumet ragu takut itu manusia itu sendiri terlalu banyak penilaian penghitungan.
Yang susahlah sulitlah gakbisalah hehehe....
Padahal semuanya mudah dan otomatis.



Re-Copyright @ 2015 Media Share Aswaja. Re-Designed by AvD from AvD | AvD Brawijaya