Mengapa Kyai Ma'ruf Amin Maju Cawapres Jokowi 2019-2024.?

Sabtu, 11 Agustus 2018




Setelah diketahui bahwa Kyai Ma'ruf Amin menjadi pasangan Jokowi sebagai Calon Wakil Presiden 2019-2024, muncul opini-opini ngawur menyerang Kyai Ma'ruf yang mengatasnamakan warga NU, tapi entah dia yang mengatasnamakan NU tersebut sudah faham atau tidak tentang ke-NU-an yang dia sebut, atau hanya menyebar opini semata untuk memecah warga NU, entahlah. Berikut penggalan opini tersebut :

1.) Kyai Makruf, ngapunten... saya juga ndak tega kalau nanti panjenengan harus jingkrak-jingkrak diatas panggung kampanye bareng artis-artis hiburan, atau ikut flash mob pada saat CFD-an di Sudirman. Demi meraih simpati pemilih kebanyakan.
JAWAB SAYA : Anda kok su'udzon duluan ke Kyai, mengatakan Kyai Anda jingkrak-jingkrak dengan artis.

2.) Kyai, siapa nanti yg memimpin kami tahlilan? ketika nanti panjenengan harus kampanye blusukan.
JAWAB SAYA: Yg mimpin tahlil seluruh warga NU apa cuma 1 orang.? Apa harus Kyai Ma'ruf.? Apa penerusnya gk ada yg bisa mimpin Tahlil.?

3.) Kyai, siapa nanti yg ngimami istighotsahan? ketika nanti panjenengan harus ikut rapat tim pemenangan.
JAWAB SAYA : IDEM dengan pertanyaan Tahlil.

4.) Kyai, siapa nanti yg akan menjadi penuntun harokah annahdliyah kami, ketika panjenengan harus keliling mendampingi Jokowi.
JAWAB SAYA : Kalau cerdas, anda akan tau apa maksud dan langkah yang diambil Kyai Ma'ruf.

5.) Kyai, bismillah saya pilih Prabowo-Sandi.
JAWAB SAYA : Itu hak pilih anda.

Begitulah kira-kira jawaban saya.

Kyai Ma'ruf Amin jago di ekonomi syari'ah (cek di google riwayat beliau), maka jelas sejatinya Kyai Ma'ruf sedang mengajarkan Harokah Annahdhiyah yang sejelas jelasnya melalui Wapres untuk membantu Pemerintah melanjutkan pembangunan Jokowi setelah periode pertama.

Cek 1 : https://m.detik.com/news/berita/4158863/maruf-amin-bicara-soal-ekonomi-keumatan-hingga-penegakan-hukum

Cek 2 : https://m.detik.com/finance/berita-ekonomi-bisnis/d-4158906/maruf-amin-bicara-ekonomi-umat-hingga-setop-impor-pangan

Seolah Kyai Ma'ruf langsung mengajari warga Nahdhiyin dalam berharokah nahdhiyah.
Berikut penjelasan beliau tentang Harokah Nahdhiyah (www.nu.or.id/post/read/73053/rais-aam-ingatkan-seluruh-pengurus-tentang-garis-nu).

Isinya : Dari sisi gerakan, jelas Kiai Ma’ruf yang juga ketua MUI pusat ini, NU mengedepankan himayah (perlindungan) dan ishlahiyyah (perbaikan). NU harus menjaga ajaran Ahlussunnah wal Jama’ah yang mengedepankan sikap-sikap toleran, moderat dan adil.
Beliau juga mendorong NU untuk melakukan perbaikan-perbaikan. “Al-muhafadhah ‘alal qadimis shalih wal akhdzu bil jadidil ashlah. Menurut saya ini kurang inovatif, hanya menjaga dan mengambil,” kata beliau. Moto ini bagi Kyai Ma'ruf mesti ditambah dengan al-ishlah ila ma ghairil ashlah (memperbaiki apa yang belum menjadi lebih baik).

Seperti itu menurut beliau.

Jadi, Kyai Ma'ruf sejatinya tidak hanya berbicara saja tentang kebaikan tapi langsung memberi contoh apa itu Harokah Nahdhiyah, yang tentunya sesuai dengan bidang beliau (tentang ekonomi syari'ah) yang cocok dengan program Jokowi Nawacitanya yang belum selesai di periode pertama. Memperbaiki apa yang belum baik. Memperbaiki Program Nawacita yang belum baik (belum jalan sepenuhnya).

Tidak aneh pula bahkan langkah yang harus dijalani selanjutnya jika periode kedua Jokowi fokus ekonomi rakyat.
Periode pertama infrastruktur yang behubungan dengan distribusi barang (toll, bandara, toll laut, dan perizinan dipermudah, serta bendungan yang notabene infrastruktur inti di peternakan/pertanian) semua itu dibenahi.

Maka periode kedua fokus pemberdayaan rakyat, sertifikat tanah bisa buat pinjaman, selain untuk pengakuan hak atas tanah rakyat. Maka perlu pendampingan dalam pemberdayaan ekonomi termasuk pengelolaan uang. Pemberdayaan pertanian dan peternakan lebih optimal (bendungan sudah siap) dan disusul kebijakan Revolusi Industri 4.0.
Intinya selain pembangunan fisik sudah dikebut sebagian di periode pertama, maka periode kedua kebut pembangunan SDM.
Setelah periode kedua selesai, mau dibawa kemana sudah jelas Indonesia ini, dan oleh siapa Pemimpinnya harus siap siap dari sekarang.

(RosyidinK)

Re-Copyright @ 2015 Media Share Aswaja. Re-Designed by AvD from AvD | AvD Brawijaya