Bid'ah (Bidat) di dalam sejarah Samawiyah

Rabu, 20 Juni 2018


Dalam 3 agama besar samawi yakni Yahudi, Nasrani, dan Islam ada 3 sekte yang mengaku dan mendorong umat kembali ke ajaran yang Salaf atau terdahulu.

Dalam Yahudi dikenal Talmudic Traktaat, yakni gerakan Yahudi pasca pengikut nabi Amos yang terlalu keras dalam beragama (mengaku garis lurus)

_"Aku akan mengirim api ke atas Yehuda, dan itu akan memakan habis istana-istana Yerusalem: Karena Yehuda berdosa seperti bangsa-bangsa lain, mereka akan dihakimi seperti bangsa-bangsa lain, dengan api terhadap mereka dan istana-istana mereka (Amos 1: 4, 1: 7) , 1:10, 1:12, 1:14, 2: 2)_

Pengikut Amos ini yang berpandangan keras *anti bidat* ini menjadi cikal bakal pembunuh Nabi Zechariah (Zakaria) dan Nabi John (Yahya), sesaat sebelum Yesus atau Isa a.s. dinubuatkan untuk bangsa Israel. Kaum ini lebih suka membaca *Talmud* dibandingkan Torah ataupun Zabur. Setelah bangsa Israil ini mati suri pahamnya, dalam perkumpulan rahasia salah satunya Treaty of Verona adalah produk politik mereka selama lebih 1500 tahun tertindas oleh Romawi sampai Periode Othmany. Treaty of Verona yang melibatkan putri2 mereka yang bernasabkan bangsa Chazar yang menikahi Baron dari Hungary, Bvlgar, Prussia, Tchaikoslovak. Sementara di kekhalifahan Qajar dan Moghul banyak Yahudi yang menjadi Wazir Istana Kerajaan.

===

Dalam Nasrani pun juga ada sekte yang mengaku garis lurus yang mengikuti salafnya Nazarene, *anti bidat*, yang kemudian menjadi Protestant. Kitab panduan mereka adalah *Injil KJV* (King James version) yang merupakan  juga kitab Injil plat Merah jaman itu. Kitab ini di kalangan Jemaat adalah kitab yang menuntun manusia agar kembali ke agama Nasrani yang benar2 diridhoi tuhannya. Pada abad pertengahan dikenal periode Inquisisi di mana pemuka Agama melalui Kerajaan berwenang untuk menghukum rakyat yang dianggap _heretik_ atau menghukumat di mata norma agama Nasrani pada saat mereka menguasai Europa Barat, Bretagne, Allemani, Danski minus Franca & Iberia.

===

Di kalangan Islam sendiri ada Wahabi yakni kaum yang berpemahaman kembali ke Quran & Hadits tanpa berusaha mencari asbabul wurudz ataupun asbabun nuzul. Dalam kitab panduannya Kasyful Syubhat  cerminan kehidupan mereka sehari-hari. Juga adalahseperti pendahulunya mengusung jargon *anti bid'ah* yang didakwahkan kepada jemaatnya.

Yang unik, ketiga Moron ini masih berpemahaman tekstual Bumi datar, meski sebagian dari mereka sudah meninggalkannya.

Re-Copyright @ 2015 Media Share Aswaja. Re-Designed by AvD from AvD | AvD Brawijaya