DIA BUKAN PENGEMIS, TAPI...

Senin, 25 Mei 2015





Syaikh Wasim Yusuf dalam salah satu khutbahnya mengisahkan, Kemarin ada seorang nenek berusia 50 tahun duduk di sebuah masjid yang terletak di salah satu sudut pasar Imarat dari pukul 10 pagi hingga pukul 5 sore.

Di masjid itu dia berwudhu dan sholat. Dia membawa bekal makanan dari rumah anaknya untuk di makan di tempat tersebut. Sebab diantara waktu itu anaknya berada di tempat kerja.

Anda tau kenapa?

Wanita tua itu takut bila mengusik kehidupan keluarga anaknya, di mana sang anak lebih mendengar keluhan istrinya tentang ibunya lalu anaknya pun menghardiknya. Untuk mencari rasa aman ia memilih tinggal di masjid pasar tersebut hingga anaknya pulang kerja. (selesai)

Sahabat...
Cerita di atas mungkin belum pernah kita baca atau kita dengar dari ummat terdahulu.

Inilah zaman itu...
Zaman di mana laki-laki tunduk kepada istrinya, durhaka kepada ibunya, baik terhadap temannya namun kasar kepada bapaknya.

Iya, inilah zaman itu...
Zaman di mana seorang anak memilih menjauh dari ibunya demi mencari ridho istrinya.

Bersyukurlah bila anda masih memiliki kedua orang tua, terutama Ibu. Mereka adalah jembatan kita menuju ridho-Nya. Titilah jembatan itu, lewati dengan senyum yang manis. Jaga mereka, karena "Orang tua adalah pintu surga yang paling tengah. Sekiranya engkau mau, maka sia-siakanlah pintu itu atau jagalah!" (HR. Ahmad)

Qadhi Iyadh menjelaskan, "Maksud pintu surga yang paling tengah adalah pintu yang paling baik dan paling tinggi. Dengan kata lain mentaati dan menjaga orang tua adalah sebaik-baik sarana yang bisa mengantarkan seseorang ke dalam surga dan meraih derajat yang paling tinggi di dalamnya".

Alangkah meruginya orang yang mendapati kedua orang-tuanya telah lanjut usia, tapi ia tidak masuk surga, padahal kesempatan itu terbuka lebar dihapannya.

[Diringkas dari status FB Ustadz Aan Chandra Thalib, Lc.]

Re-Copyright @ 2015 Media Share Aswaja. Re-Designed by AvD from AvD | AvD Brawijaya